Tuesday, 5 October 2021

Vandalisme Di Merapi

 Akhir bulan Januari lalu saya berkesempatan untuk melakukan pendakian ke Gunung Merapi Vandalisme di Merapi
Akhir bulan Januari kemudian aku berkesempatan untuk melaksanakan pendakian ke Gunung Merapi. Saya bareng rombongan yang berjumlah tujuh orang melaksanakan pendakian lewat jalur Selo, Boyolali. Kami berangkat dari Basecamp Barameru pukul delapan malam agar bisa mendirikan tenda dan istirahat di Pasar Bubrah sebelum ke puncak. Kita hingga di Pasar Bubrah sekitar pukul satu dini hari.
Sekitar pukul tujuh pagi kita berangkat mendaki puncak dari Pasar Bubrah. Namun saya terkejut sebab saya menjumpai banyak vandalisme (aksi corat-coret) di sana. Batu-kerikil yang berantakan di pasar Bubrah dan beberapa watu di jalur pendakian banyak di corat-coret oleh tangan-tangan yang tak bertanggung jawab. Bahkan ada yang menciptakan grafiti di suatu kerikil besar.
Sesampai di Puncak Garuda saya lebih kaget alasannya adalah vandalisme juga ditemukan di sana. Bahkan kerikil besar yang ialah bagian dari Puncak Garuda di corat-coret dengan cat semprot. Coretan-coretan dengan tipe-x pun banyak didapatkan di sana.
Hal ini pantas menjadi perhatian bagi berbagai pihak utamanya pecinta alam. Saya kira orang yang melakukan pendakian ke gunung yaitu orang-orang yang mencintai alam. Tapi beberapa di antara mereka adalah orang-orang yang egois dan angkuh. Mereka terlalu picik dengan menorehkan coretan nama mereka selaku tanda pujian bahwa mereka pernah di sana. Hal tersebut bukan sebuah kebanggan namun aksi menghancurkan alam. Keindahan pesona merapi pun menyusut alasannya vandalisme. Oleh alasannya adalah itu mari kita mencintai alam dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab.

gambar dari: img291.imageshack.us/img291/8479/1000062io4