Saturday, 2 October 2021

Kiat Berpuisi Ala Sapardi

 di Balai Soedjatmoko Solo diadakan acara Pesta Puisi Tips Berpuisi ala Sapardi
Beberapa waktu kemudian, bertepatan dengan hari puisi 28 April, di Balai Soedjatmoko Solo diadakan acara Pesta Puisi. Acara dimulai dengan pemutaran film berjudul Aku Ingin karya Toni Trimarsanto adaptasi dari puisi Sapardi Djoko Damono. Acara dilanjutkan dengan Ngobrol Bareng Sapardi Djoko Damono dengan pengantar oleh Raudal Tanjung Banua dan sesudah itu Workshop Penulisan Puisi.

Dalam dialog tersebut, ada seorang akseptor yang mengajukan pertanyaan perihal proses kreatif Sapardi Djoko Damono dalam membuat puisi. Sapardi menjawab pertanyaan itu dengan sangat kalem. Dia menyampaikan bahwa beliau menulis puisi sesuai dengan apa yang terjadi di sekitarmya. Apa yang ditangkap dan dilihat di sekitarnya adalah objek dalam membuat puisi. Menulis puisi tidak butuhberbelit-belit dan njlimet. Dari apa yang beliau sampaikan mampu diketahui bahwa menulis puisi ialah menulis apa yang bisa ditulis. Sapardi mencontohkan dengan puisinya yang berjudul Berjalan Ke Barat Waktu Pagi Hari sebagai berikut
/waktu berlangsung ke barat di waktu pagi hari/matahari mengikutiku di belakang/saya berlangsung mengikuti bayang-bayangku sendiri yang memanjang di depan/saya dan matahari tidak berkelahi perihal siapa di antara kami yang sudah membuat bayang-bayang/aku dan bayang-bayang tidak berkelahi tentang siapa di antara kami yang harus berlangsung di depan/

Puisi tersebut cukup simpel, hanya mendeskripsikan kejadian yang terjadi di pagi hari. Tidak memakai bahasa yang sulit dimengerti, akan namun permainan akal dan estetikanya cukup kental.

Muncul juga pertanyaan bahwa banyak puisi Sapardi yang tak masuk nalar dan kurang mampu dicerna dengan akal. Tidak masuk nalar itu bahu-membahu adalah pintu akal. Sapardi menjelaskan bahwa sastra ialah tingkatan logika paling tinggi dalam hal penggunaan bahasa. Jika logika dalam ilmu eksakta ialah akal dalam penggarapan disiplin ilmu itu sendiri, tetapi dalam sastra, nalar tergarap dengan pengertian bahasa. Dalam hal ini mampu dikatakan jika sastra memakai jalur akal yang penuh konsekuensi intelektualitas dan mengerucut pada sebuah pengertian akal tingkat tinggi dalam berbahasa.

Sapardi juga menunjukkan kiat dalam menciptakan puisi. Satu jalan biar mampu menulis puisi dengan anggun ialah memperbanyak bacaan puisi dengan komprehensif. Segala jenis puisi. Bahkan yang menciptakan hati tergelitik ialah saat Sapardi memperlihatkan kiat semoga mencuri (bukan menjiplak) kata-kata dari puisi yang telah dibaca. Tentu saja dalam hal ini yaitu puisi yang bermutu.

Tips ini bukan ialah tips sesat. Mencuri kata dalam membuat puisi ini mampu dikatakan bukan mencuri dalam arti sebetulnya. Akan namun memperbanyak kosa kata untuk membuat suatu puisi. Semakin banyak kosa kata yang dimiliki, akan semakin mudah dalam membuat puisi. Kaprikornus berpuisi itu mudah atau sulit? Hal itu tergantung anda sendiri. Betul?

gambar dari: www2.kompas.com/kompas-cetak/0002/20/naper/1902k2.jpg