
Diskusi Hujan
Februari basah rebah
mendung masih menjinjing puting angin
mengarak jelaga awan-awan di langit
Alam mendengar
hujan berdiskusi dengan angin, awan , tanah, petir
hingga isi langit bumi turut hadir
cuma insan terlalu tuli untuk mendengar diskusi hujan
banjir, tanah longsor, angin ribut
datang datang-datang
menikam manusia-manusia buta tuli
Lumpur dan angin menenteng catatan pahit
mengganti pecahan napas yang mulai payah
hanya kilatan sedih
bersemayam dalam tubuh manusia
Februari lembap rebah
mendung masih menenteng puting angin
mengantar manusia berdiskusi dengan Tuhan.
Solo, 16’02’09
Kehidupan Kaki Bukit
Dari kakikaki bukit
perempuanperempuan keriput menggendong bakul
menuruni setapak jalan berkelok
seakan rajutan otot kaki tak kenal letih
menuju kota yang tegar bareng hiruk pikuk
Pasar kota lusuh berjejalan begitu terlihat kumal
perempuanperempuan keriput menjajakan isi bakul
hasil alam kaki-kaki bukit
dengan sahaja mereka petik
Tak peduli
pada gedunggedung bertingkat
pada monumen bersejarah
pada kritikus sampai politikus
Mereka cuma peduli pada bukitbukit mereka
semakin gersang kusam
dulu biru kini hitam
Tak tahu menahu,
mereka hanya dengar katanya Ha Pe Ha
mudah di mampu pejabat mereka tak pernah mampu,
cuma mampu seonggok kayu bakar dari celah bukit
dan berladang di kakikaki bukit
Solo, 16’02’09
diangkut di SOLOPOS 1 Maret 2009
gambar dari:kangheri.files.wordpress.com